TERKINI
Lorem 1
Technology
Circle Gallery
Shooting
Pilihan Pembaca
Racing
Postingan Populer
News
KEDIRI - Polri Untuk Masyarakat ternyata bukan hanya slogan semata.
Hal itu juga diwujudkan oleh jajaran Polres Kediri Polda Jawa Timur (Jatim).
Kali ini Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji menyerahkan puluhan karung semen kepada takmir Masjid Baitul Ghufron di Dusun Prambatan, Desa/Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk dukungan untuk mempercepat pembangunan sarana ibadah yang sedang berlangsung.
Takmir Masjid Baitul Ghufron, M. Khulum, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Polres Kediri terhadap kebutuhan rumah ibadah di wilayah mereka.
"Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu pembangunan masjid kami. Terima kasih kepada Bapak Kapolres Kediri dan jajaran, yang membuat kami merasa diperhatikan," ujar M. Khulum, Selasa (25/11).
Ia menyampaikan harapan agar program seperti ini dapat terus berlanjut sehingga Polres Kediri Polda Jatim tetap menjadi sahabat yang hadir membawa manfaat bagi warga kapan pun dibutuhkan.
Sementara itu Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji menegaskan bahwa dukungan terhadap fasilitas ibadah merupakan bagian dari komitmen Polres Kediri Polda Jatim dalam mempererat hubungan dengan masyarakat.
"Terima kasih atas sambutan hangat warga Dusun Prambatan. Semoga bantuan ini bisa memberi manfaat dan menjadi bagian dari gotong-royong kita untuk membangun sarana ibadah serta menjaga hubungan baik antara Polri dan masyarakat," ungkap AKBP Bramastyo Priaji. (*)
LUMAJANG – Kehadiran aparat kepolisian di wilayah terdampak erupsi Semeru, khususnya Desa Supiturang, terus memberikan rasa aman bagi warga yang rumahnya ditinggalkan akibat mengungsi.
Patroli dialogis yang dilakukan jajaran Sat Brimob Polda Jawa Timur bersama Polres Lumajang, pada Rabu (26/11/2025) malam, mendapat apresiasi dari masyarakat.
Ahmad Khoironi, warga Dusun Umbulan, Desa Supiturang, Lumajang, mengungkapkan rasa syukurnya atas penjagaan yang dilakukan Polisi di tengah kondisi darurat.
“Alhamdulillah sangat membantu karena di sini rata-rata sudah mengungsi. Masih ada sebagian yang belum, jadi kehadiran Polisi sangat membantu. Takutnya ada oknum yang coba masuk atau bagaimana, jadi terasa aman,” ujarnya.
Khoironi menjelaskan bahwa dirinya sesekali kembali ke rumah untuk memeriksa kondisi barang-barang ketika cuaca dirasa aman.
Apalagi, listrik di wilayah itu sempat padam secara tiba-tiba sehingga membuat warga khawatir.
“Kami mengungsi, cuma kadang kalau cuaca aman kami pulang sebentar buat lihat rumah. Semalam kami jaga di jalan karena lampu hidup, sekarang lampu mati jadi saya lihat-lihat," ujar Khoirini.
Ia juga mengatakan kehadiran aparat keamanan dalam situasi darurat sangat diperlukan.
"Dengan adanya bapak-bapak kepolisian ini memang sangat membantu, memberi rasa aman,” katanya.
Khoirini mengaku banyak barang berharga yang tertinggal di rumah karena tidak ada tempat untuk mengungsikannya.
“Bukan banyak lagi, memang tidak diangkut. Tidak ada tempat,” tambahnya.
Wadanyon B Pelopor Sat Brimob Polda Jatim, Kompol A. Munir, menjelaskan bahwa patroli malam yang dilakukan merupakan bentuk respons terhadap kebutuhan warga agar harta benda yang tertinggal tetap aman.
“Malam ini kita gabungan dari Satuan Brimob Pelopor dengan Polres Lumajang melaksanakan patroli dialogis menyasar rumah-rumah warga yang masih ditinggalkan. Termasuk barang-barang berharga yang berpotensi menjadi ancaman tindak kriminal,” jelas Kompol Munir.
Dalam patroli tersebut, petugas menemukan sejumlah rumah yang masih menyimpan barang berharga namun dalam keadaan terkunci, serta beberapa warga yang memilih berjaga secara swadaya demi melindungi rumah dan lingkungan sekitar.
Selain itu, petugas juga menemukan hewan ternak milik warga yang masih berada di kandang karena belum ada tempat untuk dipindahkan.
“Tadi ditemukan ternak ayam petelur milik warga, masih ratusan ekor, dan dalam keadaan hidup,” tambahnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan bahwa patroli tidak hanya dilakukan sekali, melainkan secara berkala, terutama pada waktu-waktu rawan ketika warga sedang beristirahat.
“Patroli gabungan dari Sat Brimob Polda Jatim dan Polres Lumajang tidak hanya sekali, namun dilaksanakan secara berkala pada jam-jam rawan," kata Kombes Pol Abast.
Ia menjelaskan tujuan patroli itu agar warga merasa nyaman dan tahu bahwa kepolisian merespons apa yang menjadi kebutuhan mereka.
Kombes Pol Abast juga mengatakan, Polda Jatim telah mengerahkan sebanyak satu SST atau 21 personel Sat Brimob dengan menggunakan kendaraan roda dua untuk memaksimalkan jangkauan patroli di desa terdampak.
Dengan kehadiran Polisi yang terus memantau situasi, warga Desa Supiturang merasa lebih tenang meski harus meninggalkan rumah mereka akibat meningkatnya aktivitas vulkanik Semeru.
"Patroli rutin ini menjadi upaya nyata kepolisian dalam menjaga situasi tetap aman dan mencegah terjadinya tindak kriminal selama masa tanggap darurat," pungkasnya. (*)
Bogor - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung Renungan Nilai-Nilai Ksatria Bhayangkara, sebuah prosesi sakral yang menjadi rangkaian utama dalam Apel Kasatwil 2025. Kegiatan ini digelar di Mako Satuan Latihan Korbrimob Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor, dengan melibatkan seluruh unsur kepemimpinan operasional Polri.
Renungan yang berlangsung dalam suasana gelap dan diterangi ribuan obor itu diikuti oleh Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri, para Kapolda, para Karo Ops, serta Kapolres dari seluruh Indonesia, total lebih dari 600 peserta sesuai susunan formasi resmi kegiatan.
Para peserta membentuk lima lingkaran konsentris mengelilingi api unggun utama, menggambarkan soliditas dan persatuan seluruh jajaran Polri dalam menjaga nilai-nilai integritas. Lingkaran inti diisi oleh PJU Mabes Polri dan Kapolda, disusul Karo Ops, Kapolresta, dan ratusan Kapolres yang mengelilingi titik api dengan khidmat.
Memasuki puncak acara, Kapolri memimpin pembacaan Ikrar Ksatria Bhayangkara, sebuah komitmen moral untuk memperkuat arah transformasi Polri. Dengan lantang, Kapolri mengucapkan:
“Dengan memohon ridha Tuhan Yang Maha Esa, di bawah panji Merah Putih, di hadapan api perjuangan rakyat Indonesia, Kami, Ksatria Bhayangkara, berikrar... Membangun Polri yang melindungi, Polri yang melayani, Polri yang mengayomi, Polri yang dicintai dan dipercaya masyarakat."
Ikrar tersebut diikuti serempak oleh seluruh Kapolda, Karo Ops, dan Kapolres, menciptakan gema komitmen bersama yang memenuhi area renungan. Kapolri menegaskan bahwa ikrar ini merupakan kompas moral Polri untuk memperkuat integritas dan pelayanan publik.
Dalam penutup ikrarnya, Kapolri kembali menekankan tekad kolektif Polri:
"Demi seluruh rakyat Indonesia, demi kehormatan Kepolisian Negara Republik Indonesia… Kami berjanji untuk setia pada ikrar kami. Kami tegak, kami siap, kami setia.”
Renungan Nilai-Nilai Ksatria Bhayangkara ini dirancang sebagai momen refleksi mendalam, diiringi visual sejarah perjuangan Komjen Pol (P) M. Jasin yang ditampilkan pada layar LED sebagai simbol keberanian moral dan keteguhan prinsip. Seluruh rangkaian menegaskan bahwa Polri memasuki babak baru perubahan yang menempatkan integritas, keberanian moral, dan pelayanan masyarakat sebagai fondasi utama.
Acara ditutup dengan Kapolri berjabat tangan dengan seluruh jajaran sebagai peneguhan solidaritas korps dan tekad memperkuat kepercayaan publik.
Dengan digelarnya Renungan Nilai-Nilai Ksatria Bhayangkara ini, Polri menegaskan kesiapannya untuk membangun institusi yang bersih, berani, melayani, dicintai, dan dipercaya masyarakat.
JEMBER – Operasi Zebra Semeru 2025, telah memasuki minggu pertama.
Polres Jember Polda Jatim terus memaksimalkan edukasi dan imbauan langsung kepada masyarakat untuk senantiasa tertib dalam berlalu lintas.
Kapolres Jember AKBP Bobby A. Condroputra melalui Kasat Lantas AKP B. Bagas Simamarta menyampaikan hal itu dilakukan oleh Satlantas Polres Jember Polda Jatim sebagai upaya Polri untuk meningkatkan budaya tertib berlalu lintas.
Selain itu kata AKP Bagas, edukasi juga untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli pada keselamatan diri sendiri dan orang lain.
"Operasi Zebra Semeru 2025 bukan sekadar kegiatan penegakan hukum, namun juga langkah preventif untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa di jalan raya," jelas AKP Bagas, Selasa (25/11).
Kasatlantas Polres Jember itu berharap masyarakat benar-benar sadar bahwa keselamatan berkendara bukan hanya tentang menghindari tilang.
AKP Bagas menegaskan, peraturan lalu lintas dibuat untuk melindungi semua pengguna jalan.
"Mari sayangi diri, keluarga, dan orang lain dengan berkendara tertib dan penuh tanggung jawab,” tegas AKP Bagas.
Ia juga menambahkan bahwa Polres Jember Polda Hatim mengutamakan pendekatan humanis, persuasif, dan edukatif, namun tetap akan melakukan penindakan tegas terhadap pelanggaran yang berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas.
"Kami beri penindakan jika terbukti melanggar dengan potensi memicu kecelakaan seperti tidak memakai helm, berkendara ugal-ugalan, melawan arus, hingga pengemudi di bawah umur," terang AKP Bagas.
Melalui Operasi Zebra Semeru 2025,AKP Bagas berharap angka kecelakaan dapat ditekan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama. (*)
Jakarta — Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus kepemilikan ratusan ribu butir ekstasi yang ditemukan dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol KM 136B Sumatera–Lampung. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 25 November 2025 di Gedung Awaloedin Djamin, Lantai 1, Bareskrim Polri.
Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol Sunario, S.I.K., M.H., memaparkan kronologi awal kasus tersebut. Ia menjelaskan bahwa kecelakaan melibatkan sebuah mobil Nissan X-Trail berwarna hitam dengan nomor polisi D 1160 UN. Saat petugas melakukan penanganan pertama, ditemukan enam tas berisi ratusan ribu butir ekstasi di dalam kendaraan tersebut.
“Saya akan menyampaikan kepada seluruh rekan-rekan tentang kejadian laka lantas di Jalan Tol KM 136B Sumatera-Lampung, yang mana mobil tersebut adalah X-Trail dengan nomor polisi D 1160 UN, warna hitam. Pada saat itu, di dalam kendaraan tersebut ditemukan ratusan ribu ekstasi,” ujar Kombes Pol Sunario.
Pada awal penanganan, pengemudi kendaraan tidak ditemukan. Setelah dilakukan penyelidikan intensif oleh Polda Lampung bersama Bareskrim Polri, aparat berhasil mengungkap identitas sekaligus menangkap pemilik ekstasi tersebut, yakni MR (43), seorang residivis kasus narkoba.
Barang bukti yang diamankan terdiri atas 194.631 butir ekstasi utuh serta 3.869 gram ekstasi berbentuk bubuk.
“Namun setelah dilakukan penyelidikan oleh Polda Lampung bersama Bareskrim Polri, kita berhasil mengungkap pengemudi sekaligus pemilik ekstasi tersebut. Tersangka adalah MR, umur 43 tahun, residivis narkoba,” ungkapnya.
Sunario menambahkan bahwa MR merupakan warga negara Indonesia yang berdomisili di Tangerang. MR diperintahkan oleh seseorang berinisial U untuk berangkat ke Palembang mengambil barang tersebut. Ia berangkat bersama istrinya dan menginap di sebuah hotel sebelum menerima enam tas berisi ekstasi yang ditinggalkan di dalam mobil Terios yang tidak terkunci.
Setelah memindahkan seluruh tas ke mobil X-Trail, MR mengantar istrinya ke Bandara Palembang sebelum kembali ke hotel. Dalam perjalanan menuju Jakarta, kendaraan MR kehabisan bahan bakar sehingga meminta bantuan petugas tol. Tak lama kemudian, sekitar pukul 05.40 WIB, terjadilah kecelakaan yang mengungkap seluruh isi kendaraan.
Petugas tol, anggota PJR, dan anggota TNI yang sedang BKO menemukan enam tas berisi ekstasi tersebut. Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa barang itu rencananya akan diedarkan di Jakarta.
Terkait penemuan sebuah lencana di dalam mobil, Sunario menegaskan bahwa lencana tersebut bukan lencana resmi Polri.
“Lencana resmi memiliki ciri khusus dan nomor seri terregister. Lencana yang ditemukan tidak memiliki nomor seri dan bukan milik Polri. Jadi sejauh ini tidak ada keterlibatan oknum anggota Polri,” tegasnya.
Penyidik masih memburu U selaku pengendali serta pemilik mobil Terios yang mengantarkan barang tersebut. Jalur distribusi barang ke Palembang juga masih dalam proses penyelidikan.
Mengenai penyebab kecelakaan, Sunario menjelaskan bahwa MR sebelumnya menggunakan sabu dan diduga kelelahan karena insiden terjadi sekitar pukul 05.00 pagi.
“Yang jelas MR sebelumnya menggunakan sabu dan kemungkinan kelelahan,” ujarnya.
Saat ini penyidikan terus berjalan untuk membongkar jaringan pengedar ekstasi berskala besar tersebut. Bareskrim Polri menegaskan komitmennya memberantas peredaran narkoba hingga ke akar jaringan pengendali.
Jakarta — Tim Percepatan Reformasi Polri menggelar audiensi dan sesi penyampaian pendapat bersama sejumlah lembaga masyarakat sipil pada Selasa (25/11/2025) di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Gambir, Jakarta Pusat. Dalam doorstop usai pertemuan, Wakil Ketua Komite, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Komite, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, memaparkan poin-poin utama diskusi yang berlangsung sepanjang hari.
Prof. Yusril menjelaskan bahwa Komite menerima sejumlah organisasi masyarakat sipil yang menyampaikan aspirasi, kritik, hingga masukan konstruktif terkait reformasi kepolisian.
“Agenda hari ini diisi dengan menerima delegasi berbagai ormas dan LSM yang menyampaikan aspirasi, saran, serta kritik kepada Komite Percepatan Reformasi Polri,” ujar Prof. Yusril.
Ia merinci bahwa kelompok pertama yang diterima Komite adalah Gusdurian, Setara Institute, dan FKUB. Ketiga kelompok tersebut menyoroti penanganan kasus-kasus konflik keagamaan serta dugaan ketidakadilan bagi kelompok minoritas, seperti Syiah dan Ahmadiyah, terutama dalam penerapan penegakan hukum berbasis pidana di sejumlah daerah.
Kemudian, Komite juga berdialog dengan organisasi yang fokus pada isu pendampingan korban dan kekerasan, yaitu YLBHI, KontraS, LBH Jakarta, PBHI, serta Vox Populi Institute Indonesia. Kelompok ini menyampaikan kritik dan masukan terkait regulasi yang mengatur Polri, termasuk aspek operasional, Peraturan Polri, serta implementasi KUHP dan KUHAP baru.
“Seluruh masukan tersebut akan kami pelajari, kami diskusikan, dan nantinya akan kami rangkum sebagai rekomendasi untuk disampaikan kepada Presiden,” tegas Yusril.
“InsyaAllah, Komite bekerja optimal dalam menyerap aspirasi dari seluruh kelompok masyarakat.”
Setelah itu, Prof. Jimly memberikan gambaran mengenai pola kerja dan agenda Komite dalam beberapa hari ke depan.
“Kami membagi tugas menjadi tiga grup. Hari ini giliran Pak Yusril memimpin pertemuan dengar pendapat. Besok pagi kami bertemu para pimpinan organisasi pers, siangnya dengan para aktivis dan lawyer, dan sorenya dengan LSM yang bergerak di bidang pertambangan dan konflik agraria,” jelas Jimly.
Ia menambahkan bahwa rangkaian pertemuan akan berlangsung hingga 9 Desember sebelum Komite menggelar rapat internal untuk merumuskan rekomendasi final.
“Setelah seluruh proses dengar pendapat selesai, kami akan mengadakan rapat internal untuk menentukan sikap dan langkah reformasi kebijakan. Jika menyangkut perubahan undang-undang, akan kami dorong menjadi RUU. Jika hanya operasional, akan langsung kami rekomendasikan ke internal Polri,” tuturnya.
“Pendapat resmi Komite akan disampaikan setelah keputusan bersama pada bulan kedua.”
Audiensi ini menjadi bagian dari langkah strategis Tim Percepatan Reformasi Polri dalam menghimpun pandangan dari berbagai elemen masyarakat guna memperkuat agenda reformasi di tubuh Kepolisian.