Select Menu

aktual

aktual

Ads

TERKINI

Lorem 1

Technology

Circle Gallery

Shooting

Racing

News


 Aceh Tengah – Di tengah sepinya lereng pegunungan dan lebatnya hutan, sebuah misi kemanusiaan terus berjalan tanpa kenal lelah. Helikopter patroli P-3303 berhasil menuntaskan sortie 1 pengiriman logistik penting di Gelepulo, Bintang, Aceh Tengah, Aceh, menjangkau masyarakat yang terdampak dan terisolasi.


Misi dorongan logistik via udara ini bukan sekadar pengiriman barang; ini adalah pertarungan mental dan fisik yang diemban oleh seluruh awak.


“Ketika helikopter perlahan mendekat ke sebuah desa terdampak, dada kami ikut sesak. Kami tahu, apa yang kami bawa di perut pesawat ini tidak sebanding dengan lelah dan hilang yang mereka rasakan di bawah sana,” ujar salah satu awak yang terlibat dalam misi. 


“Jujur, mental kami pun ikut terpukul lelah, sedih, kadang hampir runtuh. Tapi kami tidak punya pilihan untuk berhenti,” lanjutnya.


Setiap operasi penurunan logistik dilakukan dengan kehati-hatian tingkat tinggi. Selain menurunkan bantuan seaman mungkin, tim juga bertugas memberikan imbauan penting kepada masyarakat melalui public address (pengeras suara).


Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati bagian belakang helikopter (ekor) selama proses penurunan logistik berlangsung, demi menghindari risiko bahaya dari putaran baling-baling ekor.


Keselamatan warga adalah prioritas utama. Warga diminta mengikuti semua arahan yang diberikan oleh petugas di darat maupun dari udara.


Awak menyadari bahwa logistik yang mereka bawa mungkin terbatas, namun semangat dan pesan yang dibawanya tidak ternilai harganya.


“Kami mungkin tidak bisa membawa banyak, tapi kami selalu berusaha membawa satu hal yang paling penting harapan,” tambahnya.


“Harapan bahwa suatu hari nanti hari yang indah akan datang lagi, bahwa akan ada hari-hari yang lebih baik dari hari ini,” ujarnya.


Selama masyarakat masih menanti, tim P-3303 menegaskan komitmen mereka untuk terus terbang, menembus cuaca dan tantangan, demi memastikan bantuan sampai di tangan yang membutuhkan. (*)


 


Sejumlah wilayah di Aceh, Sumut, dan Sumbar masih mengalami hambatan akses darat akibat kerusakan parah pascabencana. Di Aceh, Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah bahkan tidak dapat dilalui jalur darat sama sekali. Kondisi serupa terjadi di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah di Sumatera Utara yang hanya bisa diakses dari arah Aceh.


Untuk mempercepat penanganan, Polri telah mendirikan 105 posko tanggap bencana yang tersebar di tiga provinsi:
– 35 posko di Polda Aceh
– 19 posko di Polda Sumut
– 37 posko di Polda Sumbar

Selain itu, Polri juga mendistribusikan 87 unit jaringan internet darurat untuk memastikan komunikasi tak terputus di titik-titik kritis.


“Kelancaran komunikasi sangat menentukan efektivitas penanganan darurat. Karena itu, Polri mendistribusikan perangkat internet ke polda dan polres yang paling membutuhkan,” ujar Kombes Pol Erdi A. Chaniago.


Upaya kemanusiaan turut diperkuat dengan 20 dapur lapangan yang menyuplai makanan siap saji bagi para pengungsi. Layanan bakti kesehatan Polri telah membantu 17.986 pasien, meliputi keluhan umum seperti demam, batuk, flu, gatal-gatal, hingga hipertensi.


 Untuk mempercepat penanganan bencana, Polri mengerahkan 12.103 personel di tiga wilayah terdampak. Selain itu, dukungan BKO diberikan melalui 301 personel tambahan di Aceh, 263 di Sumut, dan 704 di Sumbar.


Bantuan kemanusiaan dari Mabes Polri telah mencapai 159,35 ton, terdiri dari sembako, obat-obatan, perlengkapan sanitasi, kebutuhan bayi, pakaian layak, hingga kantong jenazah. Bantuan Polda jajaran juga terus mengalir, termasuk beras 158 ton, air mineral 9.611 dus, pakaian 60.226 pcs, serta ribuan barang kebutuhan darurat lainnya.


Menurut Kombes Pol. Erdi A. Chaniago, Polri memastikan proses distribusi dilakukan secepat mungkin. “Seluruh bantuan kami gerakkan secara terkoordinasi agar tepat waktu dan tepat sasaran. Masyarakat tidak boleh menunggu terlalu lama dalam kondisi darurat seperti ini,” jelasnya.


Polri juga membuka 91 posko tanggap bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar, serta menghadirkan 20 dapur lapanganyang setiap hari menyalurkan makanan siap saji bagi ribuan pengungsi.

SURABAYA - Biro Logistik (Rolog) Polda Jawa Timur (Jatim) meraih Dua penghargaan dari Asisten Logistik (Aslog) Kapolri, Kategori Pemanfaatan Barang Milik Negara ( BMN) dan Laporan BMN terbaik.

Dua penghargaan tersebut diserahkan oleh Aslog Kapolri, Irjen Pol Suwondo Naingholan,S.I.K,M.H kepada Kepala Biro Logistik (Karolog) Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Logistik Polri Tahun 2025 di Jakarta, Senin (8/12).

Karolog Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto menyampaikan terimakasih kepada Aslog Kapolri, atas kepercayaan dan amanah dalam melaksanakan tugas di Biro Logistik dan telah memberikan penilaian yang baik pada kinerja Biro Logistik Polda Jatim.

Selain itu Kombes Dirmanto juga menyampaikan terimakasih seluruh anggota Polda Jatim khususnya di Biro Logistik yang telah bekerja menjalankan tugas fungsinya secara optimal.

"

berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh personel Humas baik yang ada di Polda Jatim maupun yang ada di jajaran Polres dalam melaksanakan tugas kehumasan.

"Alhamdulillah, Birolog Polda Jatim meraih anugerah 2 Penghargaan sekaligus dalam kategori Pemanfaaatan BMN serta Pelaporan dan Pengawasan Pengendalian BMN," ungkap Kombes Dirmanto saat dikomfirmasi melalui selullar, Selasa (9/12).

Mantan Kabid Humas Polda Jatim itu mengatakan, prestasi yang diraih Biro Logistik Tahun 2025 ini adalah berkat kerja tim dan dukungan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto serta Wakapolda Jatim,Brigjen Pol Pasma Royce.

"Ini bukan prestasi saya pribadi selaku Karolog, tetapi berkat kerja keras rekan - rekan di Rolog dan dukungan Bapak Kapolda serta Wakapolda Jatim," tegas Kombes Dirmanto.

Karolog Polda Jatim ini juga menegaskan, Dua penghargaan yang diraih atas prestasi kinerja itu bukan hanya sekedar penggembira hati namun akan lebih dijadikan sebagai cambuk untuk kedepan lebih baik lagi.

"Bangga, senang itu pasti ada buat kami karena prestasi dan meraih penghargaan, namun bagi kami penghargaan ini adalah cambuk untuk memotivasi kinerja kami ke depan untuk lebih baik lagi," ujar Kombes Pol Dirmanto.

Ia menjelaskan, bahwa Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) adalah upaya mengoptimalkan aset negara, terutama yang tidak digunakan untuk tugas dan fungsi kementerian atau lembaga (idle), tanpa mengubah status kepemilikan. 

Tujuan utama dari pemanfaatan BMN tersebut adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pemerintah dan masyarakat, serta meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). 

Pemanfaatan BMN juga bertujuan untuk mengoptimalkan aset negara, meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), mendukung penyediaan infrastruktur, dan berkontribusi pada pembangunan daerah. 

"Proses ini memastikan pengelolaan aset negara yang efisien dan akuntabel," ujar Kombes Pol Dirmanto.

Sementara itu, pelaporan dan pengawasan pengendalian Barang Milik Negara (BMN) adalah proses krusial dalam pengelolaan aset negara yang bertujuan untuk memastikan pengelolaan BMN dilakukan secara tertib, efisien, dan sesuai peraturan perundang-undangan. 

"Untuk proses ini melibatkan beberapa aspek dan diatur oleh kerangka hukum yang ketat di Indonesia," terang Kombes Dirmanto.

Proses Pelaporan dan Pengawasan ini juga melibatkan tanggung jawab bersama antara Pengelola Barang (Kementerian Keuangan, melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara/DJKN) dan Pengguna Barang (Kementerian/Lembaga). 

"Pengawasan juga oleh pihak eksternal, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI), yang dilakukan untuk memastikan efektivitas pengelolaan BMN dan mencegah kerugian negara," pungkas Kombes Dirmanto. (*)
Kualasimpang — Personel Satuan Brimob Polda Aceh dikerahkan untuk mengawal proses penormalan jaringan listrik pascabanjir di Aceh Tamiang. Kehadiran polisi di lapangan bertujuan untuk memastikan pekerjaan teknis dari pihak PLN berjalan aman, lancar, dan tanpa gangguan, terutama mengingat kondisi medan yang masih penuh dengan genangan serta infrastruktur yang terdampak.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto mengatakan, pengamanan terhadap petugas penormalan listrik merupakan langkah penting agar pemulihan suplai listrik dapat berlangsung cepat demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang masih berada di pengungsian maupun di permukiman yang terdampak banjir.

“Personel Brimob kita tempatkan untuk memberikan pengamanan dan dukungan penuh bagi tim PLN. Kehadiran Polri di lapangan sangat dibutuhkan agar proses penormalan listrik dapat berjalan dengan aman dan efektif,” ujar Joko, Selasa, 9 Desember 2025.

Menurutnya, listrik menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat dalam masa pemulihan, baik untuk penerangan, akses informasi, maupun kegiatan pelayanan publik yang sedang beroperasi di posko-posko tanggap darurat.

Oleh karena itu, Polri berkomitmen mendampingi seluruh proses hingga suplai listrik kembali normal.

Sementara itu, perwakilan PLN menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas bantuan serta pengamanan yang diberikan Brimob Polda Aceh. Kehadiran personel di lapangan dinilai sangat membantu mempercepat proses penormalan.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan pengamanan dari Brimob. Sinergi ini membuat kami dapat bekerja lebih cepat dan aman. Semoga penormalan listrik di seluruh wilayah terdampak dapat segera selesai dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal,” ujar pihak PLN.

Dengan kolaborasi antara Polri, PLN, dan berbagai pihak lainnya, proses pemulihan di Aceh Tamiang diharapkan berlangsung lebih efektif sehingga kebutuhan dasar masyarakat dapat kembali terpenuhi dengan segera.
Jayapura — Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali menunjukkan komitmen kuat terhadap keluarga korban tindak kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Melalui Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo, Polri menyerahkan bantuan tabungan pendidikan sebesar Rp45 juta untuk masing-masing anak yang kehilangan orang tua akibat aksi brutal KKB, Selasa (9/12).

Penyerahan bantuan berlangsung penuh haru dan menjadi wujud nyata kepedulian Kapolri terhadap masa depan putra-putri anggota Polri dan masyarakat yang menjadi korban.

Bantuan diberikan kepada 10 anak dari keluarga korban, yaitu:

Anak Alm. Bripka Arief Maulana
1. Afiqoh Naira
2. Al Ghazali

Anak Alm. Brigpol Try Yudha
3. Raesha Sabhira
4. Kanesya Anendya

Anak Bripka Sinthoin R.O. Kbarek
5. Arman Yafeth Kbarek
6. Mario Hengkris Kbarek
7. Gloroia Rosminc Kbarek
8. Richard Yusuf Kbarek

Anak Alm. Lefinus Angel Ayomi
9. Elie Yohanes R.K. Pumbouwi
10. Suserewani Rosalina Pumbouwi

Masing-masing anak menerima tabungan pendidikan senilai Rp45 juta yang akan digunakan untuk menjamin keberlanjutan pendidikan mereka sampai jenjang berikutnya.

Dalam keterangannya, Wakapolri menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral Polri kepada para keluarga yang telah kehilangan orang tercinta dalam pengabdian kepada bangsa.

“Anak-anak ini adalah amanah. Pengorbanan orang tua mereka tidak akan pernah kami lupakan. Polri memastikan masa depan mereka tetap terjaga,” ujar Komjen Dedi.

Beliau menegaskan bahwa Polri hadir bukan hanya sebagai institusi penegak hukum, tetapi juga sebagai keluarga besar yang saling menguatkan.

“Negara tidak pernah meninggalkan mereka. Polri akan terus mendampingi, membantu, dan memastikan mereka tetap mendapatkan hak mereka untuk tumbuh, belajar, dan bermimpi,” tambahnya.

Wakapolri juga menyampaikan bahwa dukungan Polri tidak berhenti pada bantuan materi, melainkan akan berlanjut melalui pendampingan psikologis, sosial, maupun bantuan pendidikan jangka panjang.

“Kami ingin anak-anak ini tetap kuat. Mereka harus tahu bahwa Polri ada bersama mereka, hari ini dan ke depan. Ini bagian dari kewajiban kami menjaga keluarga besar Polri,” tutur Komjen Dedi.

Bantuan ini menjadi simbol kehadiran negara dan perhatian institusi terhadap keluarga para pahlawan yang gugur akibat serangan KKB di Papua.


 Kualasimpang — Tenaga kesehatan (nakes) Polri dari Biddokkes Polda Aceh terus menunjukkan kepeduliannya terhadap warga terdampak banjir dengan membuka layanan kesehatan gratis di Posko Tanggap Darurat yang berlokasi di depan Polres Aceh Tamiang.


Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto mengatakan bahwa pelayanan kesehatan ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk memastikan seluruh masyarakat terdampak bencana mendapatkan penanganan medis secara cepat dan tepat, terutama bagi warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat kondisi banjir.


“Tenaga kesehatan Polri hadir memberikan layanan gratis, mulai dari pemeriksaan kesehatan umum, pemberian obat-obatan, hingga pemantauan kondisi warga rentan. Ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan masyarakat tetap sehat di tengah situasi darurat,” ujar Joko dalam rilis resminya, Selasa, 9 Desember 2025.


Ia menjelaskan bahwa layanan kesehatan menjadi sangat penting di tengah situasi darurat, mengingat cuaca lembap dan lingkungan yang tergenang air dapat memicu berbagai penyakit, seperti infeksi kulit, gangguan pernapasan, hingga diare.


Karena itu, keberadaan nakes Polri di posko sangat membantu warga mendapatkan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan.


“Polri tidak hanya hadir dalam bentuk pengamanan dan distribusi bantuan, tetapi juga memastikan warga mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Kami ingin masyarakat merasa terlindungi dan mendapatkan perhatian penuh dalam masa pemulihan ini,” tambah Joko.