TERKINI
Lorem 1
Technology
Circle Gallery
Shooting
Pilihan Pembaca
Racing
Postingan Populer
News
SURABAYA – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk membangun sumur dalam (bor) di lingkungan Polda Jatim dan sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung efisiensi pengelolaan air sekaligus menyukseskan program prioritas pemerintah dalam Asta Cita.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si., menyampaikan bahwa pembangunan sumur bor ini memiliki dua tujuan utama.
Pertama, sebagai bentuk inovasi dan efisiensi internal dalam memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri dan berkelanjutan.
Kedua, sebagai wujud dukungan Polri terhadap penguatan ketahanan pangan dan pengairan di daerah.
“Beban pengeluaran atas konsumsi air setiap tahunnya cukup signifikan," ujar Irjen Nanang Avianto,di Gedung Patuh Polda Jatim, Senin (30/6).
Oleh sebab itu lanjut Kapolda Jatim, pembangunan sumur bor ini menjadi langkah strategis untuk efisiensi anggaran sekaligus menjaga ketersediaan air bersih.
Kegiatan kolaboratif ini disambut baik oleh BBWS Brantas yang menilai kerja sama lintas instansi seperti ini penting dalam mempercepat pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor sumber daya air.
Polda Jatim juga mengapresiasi BBWS Brantas atas sinergi yang telah terjalin dengan baik.
Kapolda Jatim berharap kerja sama ini bisa menjadi awal dari kolaborasi strategis lainnya di masa depan.
“Semangat kita hari ini adalah inovasi dan kolaborasi. Dua kunci yang harus dipegang oleh setiap institusi untuk menjawab tantangan zaman,” pungkas Irjen Nanang.
Melalui pembangunan sumur bor ini, diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi internal Polda Jatim, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar dalam hal ketahanan air, pangan, dan lingkungan.
Sementara itu Kepala Biro Logistik (Karolog) Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengungkapkan kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79.
"Pembangunan sarana pengeboran air bersih ini merupakan bagian dari kegiatan Hari Bhayangkara ke -79," kata Kombes Dirmanto.
Karolog Polda Jatim juga merupakan wujud nyata kontribusi Polri dalam hal ini Polda Jawa Timur dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
"Dengan semangat Polri Presisi,Polda Jatim mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045," ujar Kombes Dirmanto. (*)
Jakarta — Dalam semangat menjaga persatuan dan merawat kebhinekaan bangsa, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar kegiatan Doa Bersama Lintas Agama dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Mutiara STIK Lemdiklat Polri, pada Senin, (30/2025), pukul 14.00 WIB.
Kegiatan doa bersama yang diinisiasi oleh SSDM Polri ini dihadiri oleh sedikitnya 1.200 peserta lintas agama, yang terdiri dari anggota TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan unsur masyarakat umum. Tak hanya itu, panitia juga menghadirkan 200 anak yatim piatu dari berbagai agama, sebagai simbol kepedulian sosial dan kebersamaan lintas iman.
Dalam sambutannya, Karo Dalpers SSDM Polri Brigjen Pol. Erthel Stephan, S.H., S.I.K., M.Si. selaku Ketua Penyelenggara menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan refleksi nyata dari tema besar Hari Bhayangkara tahun ini, yakni "Polri untuk Masyarakat".
“Pelaksanaan Doa Bersama Lintas Agama ini menunjukkan bahwa keberadaan Polri adalah bersama dan untuk masyarakat. Warna Polri akan selalu mencerminkan keberagaman masyarakat Indonesia,” tutur Brigjen Pol. Erthel.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79, yang turut diisi dengan anjangsana, lomba-lomba edukatif, pertandingan olahraga, bazar UMKM, dan puncaknya adalah upacara peringatan yang akan digelar secara terpusat pada 1 Juli 2025 di Lapangan Monas, Jakarta.
Sebagai bagian dari kegiatan spiritual, para tokoh agama hadir memimpin doa bersama sesuai keyakinan masing-masing, antara lain dari unsur Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sementara itu, dalam ceramah kebangsaan yang disampaikan oleh Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A., Ph.D., disampaikan apresiasi atas inisiatif mulia Polri dalam merawat persatuan bangsa melalui ruang doa lintas agama.
“Kami merasa bahagia dan bangga atas terselenggaranya kegiatan ini. Doa lintas agama ini adalah wujud nyata komitmen untuk menjaga kebersamaan, melayani masyarakat, dan memperkuat persatuan bangsa,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Ia juga berharap seluruh rangkaian Hari Bhayangkara ke-79 diberikan kelancaran dan keberkahan, serta menjadi momentum Polri untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kegiatan doa bersama ini menjadi simbol kuat kolaborasi dan semangat kebangsaan lintas sektoral dalam menjaga harmoni, sekaligus mempertegas bahwa Polri hadir bukan sekadar sebagai penjaga keamanan, tetapi juga perekat kebhinekaan Indonesia.
Masyarakat Indonesia dibuat gempar dengan kehadiran robot-robot dalam gladi kotor acara Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat (Jakpus) pekan lalu. Robot-robot yang dimaksud adalah robot humanoid, robot dog, robot tank, ropi, hingga robot agriculture.
Tujuan penggunaan robot, ketakjuban pada kecanggihan hingga sumber anggaran pengadaan robot-robot tersebut menjadi pembahasan. Lalu sebenarnya apa maksud dari kehadiran robot-robot tersebut?
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan kehadiran robot menjadi gambaran modernisasi Polri. Sandi menuturkan kepolisian di negara-negara maju sudah mulai menggunakan robot, bahkan beberapa negara di kawasan ASEAN juga telah bersiap untuk menggunakan robot dalam rangka memaksimalkan kinerja.
"Antusias masyarakat terhadap demo robot saat gladi Hari Bhayangkara ke-79 di Monas benar-benar luar ekspektasi kami. Kami sangat berterima kasih khususnya kepada para orang tua yang telah mengajak anak-anak mereka untuk menyaksikan secara langsung robot humanoid, robodog, dan ropi. Dari hari ke hari Monas ramai dengan masyarakat yang mau melihat robot tersebut. Tapi kami tentu pahami betul masyarakat bertanya-tanya untuk apa robot-robot ini?" kata Sandi kepada wartawan, Senin (30/6/2025).
Sandi menuturkan Polri berupaya adaptif dengan perkembangan teknologi dengan mengedepankan kemitraan serta kolaborasi bersama seluruh komponen anak bangsa. Di sisi yang lain pengembangan robot juga disebut sejalan dengan penguatan SDM, sains, dan teknologi yang termaktub dalam Asta Cita Presiden.
"Tahun 2030 'wajah' kepolisian di sejumlah negara akan diwarnai kehadiran robot-robot yang dinilai efektif untuk tugas kepolisian. Thailand sudah memperkenalkan robot humanoidnya, Dubai sudah men-declare juga soal pemanfaatan robot untuk membantu tugas-tugas kepolisian. Bahkan Cina sudah uji coba robot polisi untuk patroli. Singapura mengembangkan kecoak cyborg untuk kegiatan SAR (search and rescue)," papar Sandi memberi contoh negara-negara yang memiliki proyeksi penggunaan robot.
"Memang di kita masih awam, Hari Bhayangkara menjadi momen pertama Polri memperkenalkan robot-robot ini," imbuh Sandi.
Sandi menjelaskan dalam rencana strategis Polri tahun 2025 hingga 2045, kehadiran robot-robot tersebut telah dibahas. Bahkan untuk anggaran tahun 2026, Polri telah memasukan pengadaan robodog.
"Renstra Polri 2025 sd 2045 tentang penggunaan robot dalam membantu tugas-tugas Polri sudah ada. Tahun 2026 sudah dianggarkan untuk robodog, kegunaan sama dengan K9, untuk mendeteksi bahan-bahan dan benda-benda berbahaya, namun lebih efektif karena tidak perlu kita beri makan setiap hari, tidak perlu proses latihan dengan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem dan sebagainya," terang Sandi.
Lebih jauh, Sandi menjelaskan robot humanoid efektif untuk teknologi pemindaian wajah dan pemantauan pelanggaran lalu lintas secara elektronik. Sandi juga menyebutkan bahwa robot tersebut dapat lebih dinamis karena memiliki kemampuan bergerak bebas dan pandangan 360 derajat.
"Untuk robot humanoid hampir sama, untuk melakukan scanning, identifikasi biometrik Polri, pengenalan wajah di tempat-tempat keramaian, dan untuk pemantauan pada jalur-jalur rawan pelanggaran lalu lintas. Seperti saya sampaikan, robot tersebut sudah dipakai oleh Kepolisian China untuk membantu patroli kepolisian, Dubai juga sudah menggunakan robot untuk memberikan pelayanan perpanjangan SIM dan lainnya," jelas Sandi.
Polri juga berharap robot-robot dapat berfungsi untuk pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai atau area bencana; penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan; pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran.
Yang menjadi harapan juga robot-robot dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan tugas-tugas kepolisian dalam rangka harkamtibmas, pelayanan publik maupun penegakkan hukum yang lebih presisi, humanis, transparan dan akuntabel.
Gandeng Anak Bangsa Kembangkan Penggunaan Robot
Sebagai mitra Polri dalam mengembangkan robot, Direktur Utama PT SARI Teknologi Yohanes Kurnia Widjaja menambahkan robot-robot dihadirkan sesuai tantangan tugas Polri. Dia memberi gambaran soal robot K9 dan humanoid
"Kami membangun teknologi ini dengan menyesuaikan kebutuhan unik Polri," kata Yohanes.
Dia memberi contoh, robot K9 atau i-K9 mampu bertahan selama 8 jam di cuaca ekstrem. Robot tersebut juga terintegrasi dengan AI.
"Contoh robot i- K9 kedepannya mampu bertahan 8 jam dalam cuaca ekstrem dan terintegrasi AI behavior analysis," ujar Yohanes.
Pun robot humanoid yang masih terus dikembangkan dan diadaptasikan dengan kebutuhan tugas pelayanan dan pemeliharaan keamanan serta ketertiban masyarakat.
"Untuk robot Humanoid masih terus dipelajari dan dikembangkan sesuai kebutuhan kepolisian di masa depan. Kami masih memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma sebelum mencapai tingkat operasional penuh,” jelasnya.
Sebelumnya Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menyatakan robot tersebut akan menunjang kinerja Polri di masa depan. Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berbahaya.
"Robot-robot ini dimasa depan akan menjadi mitra strategis personel Polri. Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi," ucap Dedi dalam keterangan tertulis, Jumat (27/6).
Dia pun mengakui teknologi robotika ini masih dalam tahap pengembangan awal. "Kami mengakui bahwa teknologi ini masih dalam tahap pengembangan awal dan akan terus belajar dari praktik terbaik negara-negara maju,” sambung Dedi.
Upaya pengembangan robot juga disebut sejalan dengan penguatan SDM, sains, dan teknologi yang termaktub dalam Asta Cita. Pelibatan anak bangsa diyakini sebagai wujud pemberdayaan dan dukungan terhadap generasi muda yang berkecimpung di bidang teknologi robotik dan AI.
"Modernisasi Polri adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan seluruh rakyat Indonesia. Kami berkomitmen menjalani proses ini dengan transparansi, termasuk belajar dari mitra internasional dan melaporkan perkembangan riset secara berkala. Teknologi ini hadir untuk memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian,” pungkas Dedi.
TANJUNGPERAK - Aparat gabungan TNI dan Polri menggelar patroli skala besar untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjungperak, Polda Jatim.
Kegiatan yang berlangsung sejak Sabtu (28/6/2025) malam hingga Minggu (29/6/2025) dini hari ini digelar sebagai langkah antisipasi pasca kegiatan pengesahan warga baru salah satu organisasi pencak silat di Surabaya.
Patroli stasioner yang dipimpin langsung oleh Pamenwas sekaligus Kabaglog Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Sudaryanto, difokuskan pada titik-titik yang dianggap rawan terjadinya gangguan keamanan.
Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjungperak, Iptu Suroto mengatakan Sinergi TNI-Polri ini diharapkan dapat menjaga stabilitas keamanan di Kota Surabaya.
"Kegiatan ini merupakan langkah proaktif untuk memastikan situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif, khususnya setelah adanya kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar," ujar Iptu Suroto, Minggu (29/6/2025).
Tiga lokasi utama yang menjadi fokus patroli antara lain Jalan Jakarta di wilayah hukum Polsek Pabean Cantikan, kawasan Jalan Dupak, serta Pos Polisi (Pospol) Suramadu yang merupakan pintu gerbang utama keluar-masuk Surabaya dari arah Madura.
Iptu Suroto menjelaskan, patroli ini bertujuan untuk mencegah berbagai bentuk potensi kejahatan malam.
"Patroli Harkamtibmas ini sebagai bentuk antisipasi terhadap kejahatan 3C (Curat, Curas, dan Curanmor), serta potensi aksi gangster, tawuran antar kelompok, dan balap liar yang dapat meresahkan masyarakat," tegasnya.
Penempatan personel di titik-titik strategis tersebut diharapkan dapat mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan.
Selain itu, kehadiran aparat di tengah masyarakat juga bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi warga yang masih beraktivitas di malam hari.
"Alhamdulillah, hingga patroli berakhir, situasi dilaporkan berjalan lancar, aman, dan kondusif. Tidak ditemukan adanya gangguan kamtibmas yang menonjol, " pungkasnya. (*)
MAGETAN – Ribuan peserta memadati depan Pendopo Surya Graha Alun alun Kabupaten Magetan, Minggu pagi (29/6/2025) pagi.
Mereka antusias mengikuti kegiatan Fun Run Sinergitas TNI-Polri dalam hal ini Polres Magetan Polda Jatim bersama masyarakat dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79.
Tercatat kurang lebih 3.000 peserta dari TNI, Polri, dan masyarakat umum turut ambil bagian.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, bersama Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti, S.Pd., M.Pd, Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Hasan Dasuki, S.Sos, dan jajaran Forkopimda Magetan.
Dalam sambutannya, Kapolres Magetan AKBP Erik Bangun Prakasa menyampaikan bahwa kegiatan Fun Run ini bukan hanya sekadar event lokal, melainkan telah menjadi ajang nasional.
"Kalau melihat peserta dari berbagai daerah, maka event fun run ini bukan event kegiatan lokal Magetan saja tapi event nasional. Kegiatan ini juga wujud sinergi Pemkab dengan TNI - Polri bersama masyarakat," ujar AKBP Erik.
Kapolres Magetan Polda Jatim juga mengapresiasi antusiasme peserta yang sangat tinggi.
"Antusias peserta yang sangat besar ini membuktikan kesadaran akan pentingnya kesehatan masyarakat Magetan sangat tinggi," imbuhnya.
Sementara itu, Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Hasan Dasuki, S.Sos, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kesehatan sekaligus menjalin sinergitas antara TNI, Polri, dan masyarakat.
"Kegiatan fun run ini untuk menjalin sinergitas TNI / Polri dan masyarakat. Terima kasih kepada seluruh tim dan suporter yang telah mendukung kegiatan ini. Agar peserta tetap memperhatikan keselamatan masing-masing," pesannya.
Kegiatan Fun Run dibagi menjadi dua rute, yakni rute reguler sejauh 5 KM untuk peserta umum dan rute sejauh 3 KM untuk Forkopimda Magetan.
Kedua rute tersebut melintasi jalan-jalan protokol dan sejumlah titik strategis di wilayah kota Magetan, berakhir kembali di depan Pendopo Surya Graha.
Selain lomba lari, panitia juga menyiapkan berbagai hadiah menarik dan doorprize bagi para peserta, mulai dari sepeda motor, sepeda listrik, hingga berbagai hadiah hiburan lainnya.
Suasana semakin semarak dengan keberadaan stand Kepolisian pelayanan masyarakat, di antaranya pelayanan SKCK, SIM, STNK, SPKT, bakti kesehatan, serta stand UMKM Bhayangkari dan Persit.
Melalui kegiatan ini, Polres Magetan Polda Jatim bersama jajaran Forkopimda ingin mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kebugaran tubuh, mempererat tali silaturahmi, dan terus menguatkan sinergitas demi Magetan yang lebih aman, sehat, dan sejahtera. (*)
SURABAYA - Kepolisian Daerah Jawa Timur menggelar doa bersama lintas Agama dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara Ke-79 tahun 2025 di Gedung Mahameru Polda Jatim,Senin (30/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, Pangdam V Brawijaya, Pangko Armada II, Sekda Prov Jatim, PD Bhayangkara Jatim, para pejabat utama Polda Jatim serta para Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim menuturkan acara ini merupakan simbol kuatnya hubungan antar umat beragama dan toleransi di Jawa Timur.
"Selain itu kegiatan Doa Lintas Agama dalam menyambut Hari Bhayangkara ke -79 ini menunjukkan komitmen Polda Jatim dalam menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama," ungkap Irjen Pol Nanang Avianto.
Kapolda Jatim juga menegaskan melalui peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang bertema Polri untuk Masyarakat ini berarti seluruh upaya dan pengabdian institusi Polri ditujukan sepenuhnya demi keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat.
"Polda Jatim berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan yang presisi, demi mewujudkan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh warga negara," ungkap Irjen Nanang.
Menurut Kapolda Jatim, doa bersama dari berbagai agama dalam menyambut Hari Bhayangkara ke -79 ini juga wujud nyata dari rasa kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa yang ber Bhineka.
"Mari kita semua merenungkan apa yang telah kita lakukan selama ini dan apa yang masih perlu kita tingkatkan dalam menjaga keamanan dan kedamaian di wilayah Jawa Timur," tutur Irjen Nanang.
Masih kata Kapolda Jatim, kerukunan antar umat beragama adalah fondasi penting bagi kelangsungan hidup masyarakat yang sejahtera.
Oleh karenanya ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kerukunan, saling menghormati dan menyebarluaskan nilai-nilai positif di tengah - tengah masyarakat.
"Saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama menjaga situasi yang kondusif, dengan saling menjaga dan memberikan dukungan satu sama lain karena dengan bersatu kita dapat mewujudkan Jawa Timur yang aman, damai, dan sejahtera".
Kapolda Jatim menuturkan sebagai aparat penegak hukum, Polri berkomitmen untuk menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dengan semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan kepercayaan.
Di akhir sambutannya Irjen Nanang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan segenap hadirin yang telah berkontribusi dan bersedia hadir dalam acara tersebut.
"Semoga semoga kita semua selalu diberikan kekuatan dalam menjalankan tugas kita masing-masingdapat terus menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Jawa Timur," pungkasnya.
Selanjutnya ceramah Kebangsaan diisi oleh Ketua PWNU Jawa Timur,KH Abdul Hakim Mahfudz dan prosesi pembacaan doa lintas agama oleh Forum Kerukunan Umat Beragama. (*)
Anggota Komisi III DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal memberikan sejumlah catatan terhadap perjalanan Polri menyambut hari Bhayangkara ke-79. Cucun mengatakan berbagai transformasi internal yang dilakukan Polri harus terus diperkuat agar semakin sesuai dengan kebutuhan zaman dan harapan publik.
Menurut Cucun, penguatan sumber daya manusia (SDM) di tubuh Polri menjadi pondasi penting untuk memperkuat profesionalisme dan integritas institusi.
"Di usia ke-79 ini, saya melihat Polri terus menunjukkan upaya memperkuat sumber daya manusianya. Penguatan SDM menjadi pondasi penting agar Polri semakin profesional dan responsif terhadap harapan masyarakat," kata Cucun Ahmad Syamsurijal, Senin (30/6/2026).
Setiap tahun, tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara Polri. Tahun 2025, peringatan HUT Bhayangkara ke-79 mengusung tema ‘Polri untuk Masyarakat’z Puncak acara diselenggarakan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Selasa, 1 Juli 2025.
Selain penguatan SDM, Cucun juga mencermati kesiapan Polri dalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Ia berpandangan transformasi digital harus segera dilakukan dalam menghadapi tantangan keamanan yang makin kompleks.
"Langkah-langkah Polri yang mulai adaptif terhadap perkembangan teknologi juga patut dicatat. Terutama dalam hal integrasi sistem data antara reserse, lalu lintas, dan intelijen itu menunjukkan upaya untuk bekerja lebih presisi dan efisien," tutur Cucun.
Wakil Ketua DPR tersebut menilai, sinergi antar-unit kerja yang didukung sistem data terintegrasi akan berdampak pada efektivitas pengambilan keputusan hingga kualitas pelayanan publik yang diberikan Polri.
Lebih jauh, Cucun menekankan pentingnya keberadaan aparat kepolisian di tengah masyarakat. Ia menegaskan kehadiran anggota Polri secara langsung di lapangan adalah wujud perlindungan yang nyata bagi masyarakat.
"Anggota Polri harus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya bekerja dari balik meja. Karena kehadiran langsung itulah yang menghadirkan rasa aman dalam aktivitas harian rakyat, baik di sektor ekonomi, sosial, maupun lainnya," jelasnya.
Meski mencatat sejumlah kemajuan, Cucun tetap mendorong Polri untuk membuka ruang evaluasi dan perbaikan di berbagai sektor. Sebab, Polri sebagai sebuah institusi harus senantiasa menjaga keseimbangan antara kinerja operasional dan akuntabilitas publik.
"Tentu masih ada ruang perbaikan di beberapa sisi, dan itu hal wajar dalam proses institusional sebesar Polri. Yang penting, semangat untuk terus membenahi diri dan mendekatkan diri kepada rakyat tetap terjaga,” ungkap Cucun.
“Dan pastikan selalu menggunakan pendekatan humanis dalam menghadapi rakyat. Karena Polisi harus bisa menjadi pengayom bagi masyarakat,” tambahnya.
Anggota Komisi Penegakan Hukum dan Keamanan DPR itu pun mengucapkan terima kasih kepada setiap anggota Polri atas dedikasinya selama ini. Cucun berharap Polri terus setia bekerja dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
“Selamat hari jadi Polri yang ke-79. Terima kasih atas setiap peluh yang dikeluarkan anggota Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara,” ucap Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu.
“Semoga HUT Bhayangkara ke-79 dapat menjadikan Polri semakin profesional dan berintegritas. Apa yang baik terus dipertahankan, dan apa yang kurang harus diperbaiki. Jaya selalu Kepolisian Negara Republik Indonesia,” tutup Cucun.