Kanit Binpolmas Polres Lamongan Aipda Purnomo kembali diusulkan
publik menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2023. Pemilik akun
YouTube 'Purnomo Belajar Baik' itu terkenal sebagai polisi yang merawat orang
dalam gangguan jiwa (OGDJ) hingga anak-anak telantar.
Aipda Purnomo diusulkan dalam Hoegeng Awards 2023 melalui formulir
digital http://dtk.id/hoegengawards2023 oleh Nela Ayu Sevia (21), mahasiswi
asal Lamongan yang kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Jawa
Timur. Nela adalah salah satu mahasiswi penerima beasiswa dari Aipda Purnomo.
Nela mengatakan Aipda Purnomo adalah polisi yang baik hati karena
suka membantu orang tidak mampu. Selain merawat ODGJ, kata Nela, Aipda Purnomo
juga banyak membantu anak yatim piatu kaum dhuafa dengan kegiatan bernama
'amplop senyum' tiap hari Jumat.
"Terus kalau ada bencana-bencana juga selalu ikut serta
berdonasi, ikut terjun ke lapangan langsung. Seperti di Lamongan kemarin ada
banjir, itu juga ikut bantu," kata Nela kepada detikcom, Selasa
(7/3/2023).
Nela senang bisa mengenal, apalagi biaya kuliahnya dibantu oleh
Aipda Purnomo. Menurut Nela, dirinya bukanlah satu-satunya orang yang beruntung
dibiayai kuliah oleh Aipda Purnomo sebesar Rp 3 juta per semester.
Terkait merawat ODGJ, Nela menyebut ada lebih seratusan ODGJ yang
dirawat di rumah Aipda Purnomo yang beralamat di Desa Nguwok, Kecamatan Modo,
Lamongan. Bahkan agar bisa menampung lebih banyak pasien, Aipda Purnomo disebut
tengah proses mendirikan bangunan baru untuk yayasan miliknya bernama Yayasan
Berkas Bersinar Abadi.
"Sekarang kan masih menyatu dengan rumah pribadi, Insyallah
pindah tapi nggak jauh. Rumahnya kan berdekatan dengan Bojonegoro, jadi
pindahnya nggak begitu jauh," ucapnya.
Nela mengatakan banyak kegiatan positif yang dikerjakan ODGJ yang
dirawat di rumah Aipda Purnomo, seperti salat berjamaah, mengaji layaknya di
pondok pesantren. Menurutnya, Aipda Purnomo turun tangan langsung dengan
dibantu timnya untuk merawat ODGJ itu.
"Pak Pur turun langsung tapi juga ada tim yang dari yayasan,
karena memang orangnya banyak nggak mungkin Pak Pur sendiri. Tapi kalau
biasanya Pak Pur juga sering, kalau Pak Pur lagi dinas kan pasti juga timnya
yang mengurusi," ujarnya.
Aipda Purnomo disebut menanggung segala biaya operasional Yayasan
Berkas Bersinar Abadi tersebut. Aipda Purnomo, kata Nela, mampu membiayai itu
semua karena akun YouTube 'Purnomo Belajar Baik' yang memiliki 1,73 juta
subscriber itu telah menghasilkan uang.
"Biasanya dari YouTube-nya Pak Pur itu kan juga ada, terus
ada juga banyak orang baik yang memberikan donasi. Itu kan yang mendapatkan
beasiswa juga dari YouTube Pak Pur," imbuhnya.
Aksi kebaikan Aipda Purnomo itu mendapat apresiasi dan dukungan
dari masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Bahkan banyak warga Lamongan dan
sekitarnya yang terinspirasi oleh Aipda Purnomo.
170 ODGJ-Anak Punk Dirawat Purnomo
Aipda Purnomo menjelaskan latar belakangnya ingin merawat ODGJ dan
orang terlantar di rumahnya. Dia ingin lebih bermanfaat untuk masyarakat di
tanah kelahirannya yakni Lamongan.
Menurut Aipda Purnomo, setiap tahun pasien ODGJ yang dirawat di
rumahnya itu terus bertambah. Saat ini, ada 170 ODGJ hingga anak punk yang
tinggal di rumahnya.
"Sekarang kurang lebih 170, itu bukan hanya ODGJ, jadi
telantar terus ada beberapa anak punk juga. Terus kemarin yang menghina pak
presiden sempat diamankan Polres, namun ternyata dia depresi, sehingga kami rawat
juga. Terus ada yang sengaja ditolak sama keluarganya akhirnya kami
rawat," kata Aipda Purnomo.
Dari sekitar 170 ODGJ yang dirawat di rumahnya itu, sebanyak 71 di
antaranya ODGJ yang telantar di jalanan. Sedangkan sisanya adalah ODGJ yang
memang sengaja dititipkan oleh keluarganya di Yayasan Berkas Bersinar Abadi.
Aipda Purnomo mengatakan untuk ODGJ yang telantar ia menggratiskan
biaya perawatan. Tapi untuk perawatan ODGJ yang dititipkan keluarganya,
dikenakan biaya patungan. Sebab, Aipda Purnomo tak mampu jika harus menanggung
biaya operasional perawatan semua ODGJ di rumahnya itu.
"Masalahnya kan kebutuhan operasional sangat mahal sekali,
jadi sengaja memang biaya yang kita gratiskan itu orang telantar, anak jalanan.
Terus kalau kita ketemu-ketemu keluarga yang dipasung yang mereka tidak
memiliki biaya untuk berobat, itu kami jemput dan kami rawat dengan biaya
patungan. Dalam artian kalau ada pasien yang dititipkan ke kami, memang sengaja
kami ngomong sama keluarganya bahwasanya kami bisa membantu, namun ada biaya
dan biaya itu kami putar karena untuk kebutuhan beras saja sebulan kami harus
siap 2 ton," jelasnya.
Dia bersyukur kini yayasannya itu telah mendapat perhatian lebih
dari Pemkab Lamongan. Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten Lamongan kini
turun langsung menaungi serta mengawasi Yayasan Berkas Bersinar Abadi.
"Karena kan kami bukan hanya sekadar menampung, namun kami
memberikan layanan bener-bener berikan layanan kesehatan, kami berikan layanan
semuanya. Jadi di tempat kami beda kayak yang di rumah sakit, jadi di tempat
kami tidak ada yang ditaruh di barak-barak, ndak. Jadi semuanya kita lepas dan
di tempat kami juga kami siapkan dokter juga yang seminggu sekali melakukan
visit," ucapnya.
Kegiatan ODGJ di Rumah Purnomo
Aipda Purnomo membeberkan kegiatan-kegiatan ODGJ selama proses
perawatan di rumahnya. Para ODGJ itu memulai aktivitas sejak dini hari untuk
melakukan salat malam hingga olahraga pagi bersama-sama.
"Untuk kegiatan, jam setengah tiga sudah harus bangun, salat
tahajud, salat hajat, habis itu subuh. Habis salat subuh, kita ajak olahraga
bersama. Habis olahraga bersama, mandi. Habis mandi pemberian obat pemeriksaan
kesehatan. Habis itu salat dhuha, baru makan," ujarnya.
"Siangnya istirahat total, bangun salat dzuhur sama salat
ashar saja, masalahnya kita fokus untuk penanaman agama sama pengobatan. Jadi
bener-bener kita sentuh mereka melalui hatinya," tambahnya.
Demi kesembuhan para ODGJ itu, Aipda Purnomo mendatangkan perawat,
bidan, dan dokter ke Yayasan Berkas Bersinar Abadi. Tak hanya itu, ada enam
guru ngaji dan satu ustaz yang disiapkan untuk membimbing ratusan ODGJ
tersebut.
"Alhamdulillah selain saya, untuk kesehatan itu ada satu
bidan, satu perawat, satu dokter. Terus kami siapkan 6 guru ngaji, kami siapkan
satu ustaz yang khusus untuk salat malam, semuanya itu dari pondok pesantren.
Untuk hari Senen sama Jumat itu kita lakukan ruqiah," katanya.
Biaya Rawat ODGJ dari YouTube
Aipda Purnomo menyebut bahwa pengelolaan yayasan perawatan ODGJ
itu murni dikeluarkan dari kantong pribadinya. Ia tak mengandalkan gaji, tapi
juga dari YouTube 'Purnomo Belajar Baik'. Karena aktif membuat konten dan
diunggah, ia bisa mendapatkan uang dari YouTube hingga Rp 100 juta per bulan.
"Memang sengaja kami tidak minta bantuan ke siapapun, jadi
murni pengelolaan itu dari kami, dari saya dan melalui akun medsos itu kami ada
pendapatan dari YouTube yang mana dari YouTube itu kita masukkan seluruhnya.
Jadi kadang dapat Rp 75 juta, kadang dapat Rp 100 juta dan kekurangannya
dihandle dari keluarga pasien yang memang sengaja menitipkan," ucapnya.
Menurut Aipda Purnomo, dirinya tak mengambil satu rupiah pun
pendapatan dari YouTube-nya tersebut. Semua uang hasil konten-kontennya itu,
dia pakai untuk membiayai semua operasional Yayasan Berkas Bersinar Abadi.
"Jadi hasil YouTube saya itu masuk ke sana semua, dari hasil
YouTube itu kami juga memiliki adik-adik mahasiswa yang memang saya memilih
adik-adik mahasiswa per hari ini ada 21 mahasiswa yang menerima beasiswa dari
channel YouTube itu," ujarnya.
Aipda Purnomo mengatakan dirinya aktif membuat dan mengunggah konten
di YouTube sejak 2 tahun lalu. Sedangkan untuk aksi sosial merawat ODGJ hingga
anak telantar sudah dilakukannya sejak lima tahun lalu.
Dia kini telah menyiapkan lahan sekitar setengah hektar di
Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jatim. Di lahan tersebut secara bertahap akan
dibangun tempat penampungan ODGJ yang bisa menampung lebih banyak dari tempat
yang kini di rumahnya.
"Kami nanti Insyaallah mudah-mudahan kami bikin yang terbesar
se-Jawa Timur. Namun semua itu perlu biaya, jadi pelan-pelan, tapi untuk lahan
sudah terbeli, untuk jalan sudah oke, untuk masyarakat setempat juga sudah
oke," katanya.
Dapat Hadiah Sekolah Perwira dari Kapolri
Atas benih kebaikannya merawat ODGJ, Aipda Purnomo mendapat
penghargaan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Mulai besok, dirinya
akan menempuh sekolah perwira di Setukpa Polri di Sukabumi, Jawa Barat.
"Ini saya dapat penghargaan dari Bapak Kapolri sehingga kami
melaksanakan pendidikan, sekolah perwira mulai besok pembukaan, namun di sini
sudah satu minggu. (Pendidikan) Sampai tujuh bulan ke depan," ujarnya.
Selama Aipda Purnomo sekolah perwira, segala aktivitas perawatan
ODGJ di rumahnya kini di-handle sang istri. Karena kini Yayasan Berkas Bersinar
Abadi telah dinaungi oleh Pemkab Lamongan, istri Aipda Purnomo akan dibantu
oleh Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan serta rumah sakit jiwa
terdekat.
Tidak ada komentar